#SIP A. Database
1. Sejarah Database
Menurut sejarah,
system pemrosesan basis data terbentuk setelah masa system pemrosesan manual
dan system pemrosesan berkas. System pemrosesan manual (Berbasis kertas)
merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang
disimpan pada rak-rak berkas. Jika berkas-berkas tersebut diperlukan, berkas
tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut. System pemrosesan berkas merupakan
system komputer, dimana sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara
terpisah. Perancangan system ini didasarkan pada kebutuhan individual pengguna,
bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Sehingga setiap aplikasi menuliskan data
sendiri, alhasil ada kemungkinan data yang sama terdapat pada berkas-berkas
lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.
Database ( basis data )
merupakan kumpulan dari suatu data yang tersimpan dan saling berhubungan satu
sama lain tersimpan dalam suatu komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Penerapan database dalam suatu informasi disebut dengan datebase system.
Suatu data
didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan didalam suatu
organisasi.organisasi tersebut data dikatakan sebagai company, bank sekolah -
sekolah, universitas - universitas dan lain - lain. Maksudnya database
digunakan untuk menyimpan semua data yang diinginkan pada suatu lokasi
tertentu.sehingga suatu data dalam organisasi tersebut dapat dieleminasi.
2. Konsep Database
Merupakan
integrasi logis dari catatan-catatan dalam banyak file. Database adalah suatu
koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam
suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
Tujuan utama dari konsep database:
1. Meminimumkan pengulangan data
2. Independensi data
3. Inkonsistensi data
4. Pemakaian Bersama
3. Struktur
Database
Telah diketahui bahwa
secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan
basis track di dalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya,
untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis
yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan
bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah
seperti berikut:
a. Field (medan) menyatakan data terkecil
yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data,
kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah
barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan
dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat,
tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record.
Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record.
Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d. Basis data (database) adalah suatu
pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan
aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis
data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data
mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada
suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.
Macam-macam Struktur Database :
-
Struktur
Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database
Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang
lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon,
untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain,
system manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur
hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar
catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
- Sruktur Database
Jaringan
Struktur database jaringan (network database
structure) memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam
database. Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi
struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah
keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara
konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap
catatan lain di dalam database.
-
Struktur
Database Relational
Struktur sistem manajemen relasional merupakan
system yang menyerupai tabel-tabel, dan merupakan format yang dapat
dipahami secara cepat oleh manajer dan/atau staf profesional.
4.
Keunggulan dan Kelemahan DBMS (Database Manajemen
Sistem)
Keunggulan DBMS
(Database Management System)
Dengan menggunakan sistem
manajemen basis data penyimpanan data menjadi lebih baik selain itu juga
memiliki banyak kelebihan diantaranya.
Performance
Dari segi performance dapat diketahui bahwa
dengan menggunakan sistem basis data dapat menyimpan file berukuran besar,
sekaligus juga membuat lebih efisien dan praktis.
Integritas
Dengan penggunaan DBMS integritas data menjadi
lebih terjamin. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah
kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database
yang mengakibatkan pemborosan
media penyimpanan.
Independensi
Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi
yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah
dengan penggunaan DBMS.
Sentralisasi /
Pusat data
Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses
secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk
file atau worksheet yang tersebar.
Sekuritas / Keamanan Data
DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada
file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam
pemberian hak akses kepada pengguna.
Kelemahan
DBMS (Database Management System)
§ Biaya & Harga DBMS yang Tinggi & Mahal
Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup
mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola
basis data tersebut.
§ Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa
melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan
relasi data yang optimal
§ Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks
dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan
dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
§ Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam
satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
§ Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang
sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,
diperlukan pula biaya pelatihan.
§ Membutuhkan media penyimpanan yang besar baik
eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan
efisien.
§ Membutuhkan memory komputer yang besar.
§ Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi /
khusus.
§ Membutuhkan waktu yang lama untuk konversi sistem.
§ Terkadang kinerja DBMS low performance.
§ Resiko kegagalan cukup tinggi
5. Peranan
Database dalam Memecahkan Masalah dalam Kajian Psikologi
DBMS merupakan software yang digunakan
untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat
mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa
menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan
masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah
sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu
merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif
kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering
digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain.
Database merupakan salah satu
komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam
menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan
digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari
masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Contohnya :
Seorang
psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan
yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi
pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog
memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga
kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu
psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan
mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin,
mengurangi kerangkapan data.
Tes
kepribadian yang terdapat di jejaring sosial
seperti facebook. Misalnya seorang psikolog yang membuat tes
kepribadian melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban
terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membbuat
data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan
mengenai pilhan warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang
menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna
beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data
dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring
sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih
jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil
dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah
dipilih oleh orang tersebut.
Daftar Pustaka